Jika kita
menghubungkan dioda dan resistor secara seri dengan sumber tegangan DC sehingga
bias maju, tegangan yang jatuh pada dioda akan tetap konstan dengan berbagai
tegangan listrik. Seperti gambar dibawah ini (a).
Pada gambar
rangkaian yang ditunjukkan dibawah ini (a), arus dioda dibatasi oleh tegangan
pada power supply, resistor, dan tegangan jatuh atau drop tegangan pada dioda.
Dimana drop tegangan yang kita tahu tidak jauh dari 0,7 volt. Jika tegangan
listrik power supply ditingkatkan, tegangan yang jatuh pada resistor juga akan
meningkat dengan jumlah yang hampir sama, namun tegangan yang jatuh pada dioda
tidak berbeda jauh (konstan). Begitu juga sebaliknya, jika tegangan listrik
diturunkan, akan mengakibatkan turunnya tegangan jatuh pada resistor, namun
tegangan jatuh pada dioda tetap stabil. Dengan kata lain tegangan jatuh dioda
pada bias maju akan tetap 0,7 volt dan tidak berubah.
Hal itu tentu akan
bekerja dengan benar dalam rangkaian bentuk apapun jika tegangan listrik lebih
dari 0,7 volt. Kita juga dapat meningkatkan atau mengatur titik tegangan dengan
menghubungkan dioda secara seri, sehingga penambahan tegangan jatuh dioda yang
masing-masing 0,7 volt akan membuat total tegangan jatuh yang lebih besar.
Misalkan kita mempunyai rangkaian dengan sepuluh dioda yang dirangkai secara
seri, maka tegangan diatur menjadi sepuluh dikali 0,7 volt atau sama dengan 7
volt. Seperti gambar (b) dibawah ini.
Rangkaian dioda Si forward bias: (a)single dioda, (b) dioda dalam seri |
Selama tegangan
tidak merosot jatuh dibawah 7 volt, akan selalu ada 7 volt tegangan jatuh pada
sepuluh dioda seri tersebut.
Jika dibutuhkan
lebih besar tegangan yang diatur konstan, maka kita bisa menambahkan dioda
dalam jumlah lebih banyak untuk dirangkai seri (ini termasuk pilihan janggal
menurut saya), atau kita bisa mencoba pendekatan yang berbeda secara
fundamental. Dimana kita tahu tegangan maju dioda cukup konstan dengan berbagai
kondisi, dan begitu juga dengan tegangan balik pemecahnya atau tegangan
tembusnya ( Reverse Breakdown Voltage). Dan tegangan balik tembusnya itu biasanya
jauh, jauh lebih besar dari tegangan maju. Jika kita membalik polaritas dioda
dalam rangkaian dan meningkatkan tegangan catu daya (power supply) ke titik
dimana tegangan tembus dioda, dioda akan mengatur tegangan yang sama dan stabil
pada titik breakdown tersebut. Seperti gambar (a) dibawah ini.
(a)reverse bias dioda breakdown dengan tegangan sekitar 100V. (b)simbol dioda zener |
Namun sayangnya
ketika dioda rectifier breakdown atau
memecah, hal itu akan merusak dioda. Karena hal seperti inilah diciptakan tipe
khusus dioda yang dapat menangani breakdown pada reverse bias, dan jenis dioda
tersebut adalah dioda zener. Dan simbol dioda zener ditunjukkan pada gambar (b)
diatas.
Pada bias maju,
dioda zener sama dengan standar dioda rectifier, yaitu dengan drop tegangan
maju 0,7 volt. Dan pada bias mundur (reverse bias), dioda zener tidak akan
mengalirkan arus sampai tegangan yang diberikan sama atau lebih besar dengan
tegangan tembus balik tersebut. Dan tegangan itu disebut tegangan zener, dimana
titik dioda mampu menghantarkan arus yang besar. Dengan demikian akan membatasi
tegangan jatuh diatasnya untuk titik tegangan zener. Selama daya yang
dihamburkan oleh arus balik ini tidak melebihi batas termal dioda, dioda tidak
akan dirugikan.
Dioda zener
diciptakan atau diproduksi dengan tegangan zener yang berkisar dari beberapa
volt sampai beberapa ratus volt. Tegangan zener ini bisa berubah sedikit karena
suhu, dan seperti biasa nilai resistor komposisi karbon, mungkin dimana saja
dari 5 persen menjadi 10 persen dikarenakan kesalahan dari spesifikasi pabrik. Namun
stabilitas dan akurasi dioda zener umumnya cukup baik bila digunakan sebagai
device pengatur tegangan pada rangkaian power supply pada umumnya. Seperti
gambar dibawah ini.
Rangkaian regulator dioda zener dengan tegangan zener 12,6V |
Coba perhatikan
polaritas dioda pada gambar rangkaian diatas. Dioda dalam polaritas bias mundur
(reverse bias) dan memang sengaja dibuat begitu. Jika kita balik polaritas
dioda zener pada rangkaian diatas sehingga menjadi bias maju (forward bias),
itu hanya akan menjatuhkan tegangan sebesar 0,7 volt seperti dioda rectifier
yang biasanya. Jika kita ingin mengeksploitasi sifat terbalik breakdown dioda
zener ini, dioda harus beroperasi dalam mode reverse bias. Selama tegangan
listrik tetap diatas tegangan zener (12,6 volt, dalam contoh ini), tegangan
jatuh pada dioda zener akan tetap 12,6 volt.
Dioda zener sensitif
terhadap suhu. Suhu yang berlebihan akan merusak dioda zener, karena turunnya
tegangan dan mengalirkan arus, maka dioda akan menghasilkan panas sendiri,
sesuai dengan hukum joule (P = I.E). Oleh karena itu kita harus berhati-hati
dalam merancang rangkaian regulator yang sedemikian rupa sehingga rating
disipasi daya dioda tidak terlampaui.
Sekarang kita coba
periksa atau menghitung rangkaian dioda zener secara matematis, dengan
menentukan semua tegangan, arus, dan disipasi listrik. Dengan rangkaian yang
sama dengan yang ditunjukkan sebelumnya, kita akan melakukan perhitungan dengan
asumsi tegangan zener sebesar 12,6 volt, suatu tegangan listrik 45 volt, dan
nilai resistor 1000Ω. Perhatikan gambar (a) dibawah ini.
Jika tegangan zener
12,6 volt dan tegangan power supply 45 volt, itu berarti ada 32,4 volt tegangan
yang dijatuhkan pada resistor(45 volt – 12,6 volt = 32,4 volt). Tegangan 32,4
volt dijatuhkan pada resistansi 1000 Ω, memberikan arus pada rangkaian sebesar
32,4 mA. Gambar (b) dibawah ini.
(a) Regulator tegangan zener dengan resistor 1000 ohm. (b) menghitung tegangan drop dan arus rangkaian |
Dan sekarang kita
dapat menghitung daya dengan mengalikan arus dengan tegangan (P = I.E).
Sehingga kita dapat menghitung disipasi daya dari resistor dan dioda dengan
cukup mudah :
Dengan melihat hasil
diatas, dioda zener dengan rating daya 0,5 watt akan cukup memadai, dan rating
resistor 1,5 watt atau 2 watt.
Jika disipasi daya
yang besar atau berlebihan merugikan, lalu mengapa tidak merancang sebuah
rangkaian dengan disipasi yang sekecil mungkin?, mengapa tidak memberikan nilai
tahanan resistor yang besar sehingga mampu membatasi arus dan menjaga agar
disipasi daya menjadi sangat rendah? Sebagai contoh kita ambil gambar rangkaian
yang sama dengan yang diatas namun nilai resistor yang tadinya 1 kΩ sekarang diganti
dengan 100 kΩ. Perhatikan gambar dibawah ini.
Regulator zener dengan resistor 100 kΩ |
Dengan mengganti 1
kΩ menjadi 100 kΩ, maka arus rangkaian yang sebelumnya 32,4 mA kini menjadi
lebih kecil 324 µA. Dan disipasi daya resistor dan dioda pun juga lebih kecil:
Nampak sangat ideal,
bukan? Mengurangi disipasi daya berarti suhu dioda dan resistor saat beroperasi
juga akan lebih rendah dan tentu saja hal ini juga mengurangi pemborosan daya
atau energi pada sistem. Tapi sayangnya hal ini akan menimbulkan masalah baru. Ingatlah
bahwa tujuan membuat rangkaian regulator tegangan adalah untuk memberikan tegangan yang
stabil untuk rangkaian yang lain. Katakanlah kita kali ini menghubungkan beban
500Ω yang dihubungkan secara pararel dengan dioda zener, jika kita menggunakan
rangkaian regulator yang pertama (resistor 1 kΩ), maka hasilnya adalah tegangan
yang jatuh pada beban atau tegangan yang diberikan ke beban akan stabil 12,6
volt. Perhatikan gambar dibawah ini.
Regulator zener dengan resistor 1000 ohm dan beban 500 ohm |
Tegangan 12,6 volt
tersebut akan tetap stabil atau dipertahankan pada beban 500 Ω tersebut. Karena
resistor 1000 Ω tersebut seri, maka tegangan yang jatuh pada resistor adalah
sebesar 32,4 volt (tegangan catu daya 45 volt dikurangi dengan tegangan yang
jatuh pada dioda zener 12,6 volt). Arus pada rangkaian masih tetap 32,4 mA dan
arus pada dioda zener sebesar 7,2 mA.
Sekarang kita
bandingkan dengan rangkaian yang tadi kelihatannya lebih ideal, yaitu rangkaian
yang menggunakan resistor 100 kΩ. Dengan beban yang sama 500Ω, apa bisa
rangkaian ini memberikan tegangan yang stabil yaitu 12,6 volt seperti rangkaian
regulator yang pertama?. Dan hasilnya dapat kita lihat seperti pada gambar
dibawah ini, rangkaian ini tidak dapat memberikan tegangan yang diharapkan.
Bukan rangkaian regulator atau rangkaian regulator yang salah dengan resistor 100 Kohm |
Karena nilai
tegangan yang jatuh pada resistor begitu besar, tegangan yang jatuh pada beban
500Ω hanya sekitar 224 mV, sangat jauh lebih kecil dengan tegangan yang
diharapkan yaitu 12,6 volt. Mengapa bisa seperti ini? kondisi seperti ini akan
lebih mudah dipahami dengan menghilangkan sementara dioda zener dari rangkaian,
lalu menganalisis 2 resistor seri yang ada pada rangkaian. Seperti pada gambar
dibawah ini.
Menganalisis kesalahan rangkaian dengan menghilangkan dioda zener |
Nilai hambatan
resistor yang 100 kΩ dan hambatan pada beban yang 500 Ω akan menghasilkan nilai
hambatan total pada rangkaian, yaitu sebesar 100,5 kΩ. Dengan tegangan total
rangkaian 45 volt dan hambatan total 100,5 kΩ, memberi tahu kita bahwa arus
pada rangkaian adalah 447,76 µA (ingat hukum ohm I=E/R). Dan tegangan jatuh
pada resistor 100 kΩ sebesar 44,776 V, dan tegangan pada beban 500 Ω sebesar
224 mV (E=I.R). Dan sekarang kita bisa memasang dioda zener itu kembali. Dioda
zener yang terhubung secara pararel dengan beban hanya melihat tegangan 224 mV
yang jatuh diatasnya. Dioda zener melihat tegangan 224 mV ini jauh lebih kecil
dengan tegangan zenernya. Sehingga dioda tidak akan memecah (breakdown) dan
tidak akan mengalirkan arus. Bahkan, meskipun dengan bias maju tegangan
serendah ini tidak akan membuat dioda mengalirkan arus. Pada rangkaian ini
setidaknya dibutuhkan tegangan 12,6 volt agar dioda zener dapat aktif dan
mengalirkan arus dalam bias mundur (reverse bias).
Sampai disini dulu artikel dioda zenernya, untuk lebih memahami artikel dioda zener ini, sebaiknya anda memahami dulu artikel-artikel saya sebelumnya tentang dioda, seperti : "Pengenalan Dasar Dioda , Mengetahui Kondisi Dioda , dan Rangkaian Dioada Penyearah"
#Semoga bermanfaat#
mantaps gan, nice article.. oya ane kasih contoh gan implementsi dioda zener dan cara installasinya.. bagi yang masih newbe,, jangan sampe kebalik lho.. heheh :D semoga bermanfaat thanks
ReplyDeletehttp://gatewawan.blogspot.com/2014/06/penerapan-transistor-dan-dioda-zener.html
www.jualgensetbekas.com menjual genset portable murah berkualitas, silahkan hubungi kami untuk kebutuhan genset
ReplyDelete