1.1. Prinsip Kerja Transformator
Prinsip
kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan
sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi.
Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Gambar 2. skema transformator |
Pada skema transformator di atas, ketika arus
listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah
(berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga
arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.
Dalam
bentuk yang sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi
yang secara listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path
yang mempunyai relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual
induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang
dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya gerak
listrik ) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday,
Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak
listrik (ggl) .
Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL
, I2 mengalir pada kumparan sekunder, di mana I2 = V2 / ZL dengan θ2 = faktor kerja beban.
Arus beban
I2 ini akan menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N2 I2
yang cenderung menentang fluks (φ) bersama yang telah ada akibat arus
pemagnetan IM. Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, maka
pada kumparan primer harus dialiri arus I’2, yang menentang fluks
yang dibangkitkan oleh arus beban I2 hingga keseluruhan arus yang
mengalir pada primer menjadi
I1 = I0 + I’2
Bila rugi besi diabaikan (IC diabaikan) maka I0
= IM Dimana Ic = arus tanpa beban dan IM =
magnetisasi
I1 = IM + I’2
Untuk
menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh arus
pemagnetan IM saja, berlaku hubungan:
N1 IM = N1 I1 –
N2 I2
N1 IM = N1 (IM +
I’2) – N2 I2
N1 I’2 = N2 I2
Karena
nilai IM dianggap kecil maka I’2 = I1 Jadi,N1
I1 = N2 I2 atau I1 / I2 = N2 /N1
Gambar 3. prinsip kerja transformator 1 fasa |
Transformator
gambar-3 memiliki konstruksi sebuah inti dari tumpukan pelat tipis bahan ferro
magnetis yang satu sisi dipasang belitan primer N1, dan satu sisi lainnya
dipasangkan belitan sekunder N2. Belitan primer N1 dihubungkan ke
sumber listrik AC dengan tegangan primer U1 dan arus primer I1.
Pada inti trafo timbul garis gaya magnet yang diinduksikan ke belitan sekunder N2.
Pada belitan sekunder N2 timbul tegangan sekunder U2 dan arus
sekunder I2. Pada trafo ideal berlaku daya primer sama dengan daya sekunder.
Energi listrik sekunder disalurkan ke beban listrik. Besarnya tegangan induksi
berlaku persamaan sbb :
Uo = 4,44 B. Afe. f. N
Uo Tegangan
induksi f Frekuensi
B Fluk
magnet N Jumlah belitan
Afe Luas
inti
1.1.Transformator Ideal
Pada
transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi bentuk energi lain di
dalam transformator sehingga daya listrik pada kumparan skunder sama dengan
daya listrik pada kumparan primer. Atau dapat dikatakan efisiensi pada
transformator ideal adalah 100 persen. untuk transformator ideal berlaku
persamaan sebagai berikut :
1.1.Efisiensi Transformator
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan antara
daya listrik keluaran dengan daya listrik yang masuk pada transformator. Pada
transformator ideal efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya efisiensi
tranformator selalu kurang dari 100 %.hal ini karena sebagian energi terbuang
menjadi panas atau energi bunyi.
Efisiensi
transformator dapat dihitung dengan:
Efisiensi trafo dinyatakan dalam angka
prosentase, pada faktor kerja cosφ=0,2 efisiensi trafo mencapai sekitar 65%.
Pada beban dengan faktor kerja cosφ=1,0, efisiensi trafo bisa mencapai 90%, gambar
4.
Gambar 4. grafik efisiensi transformator |
Baca artikel sebelumnya tentang Teori dasar dan jenis-jenis transformator.
MUARA TEKNIK ELEKTRIK
ReplyDeleteTransformator & Automation System
Kami Menyediakan Trafo dan modul kontrol untuk kebutuhan industri atau perorangan :
- Trafo Step down 1 Phase
- Trafo Step down 3 Phase
- Trafo Step up 1 Phase
- Trafo Power Supply
- Trafo Rectifier 1 Phase
- Trafo Rectifier 3 Phase
- Trafo EDP
- Trafo Electro Platting (Nickel,Chrome,Zinc)
- Trafo Elektrokoagulasi
- Module SCR Controller 3 Phase
- Module SCR Controller 1 Phase
- Module Regulator Power Controller
- Module SCR Firing Gate Controller
- Module Thyristor Voltage Regulation
- Module Elektrokoagulasi
Muara Teknik Elektrik
www.mtelektrik.id
Saepul anwar, S.kom (Official Sales & Marketing)
0852-1552-5453
saepul@mtelektrik.id
Office : Jl. Raya Narogong No.KM. 11, RT.002/RW.010, Bantargebang, Kota Bks, Jawa Barat 17151
Workshop : Kp. Ciketing RT. 001/002 kelurahan. Sumur batu, RT.004/RW.002,
kecamatan, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat 17151
titanium coating | TitsaniumArts.com
ReplyDeleteTitsaniumArts.com - gold titanium TitsaniumArts.com has been producing high quality งานออนไลน์ authentic copper for microtouch titanium trim as seen on tv over 50 years. Titsanium.com has a titanium bar unique product line titanium trim as seen on tv