Mengenal
motor seri
Motor seri
adalah motor DC yang dimana gulungan medan dihubungkan secara seri dengan
gulungan dinamo / armature. Sehingga arus medan sama dengan arus dinamo. Motor
seri ini memberikan torsi awal yang besar sehingga cocok untuk penggunaan yang
memerlukan torsi penyalaan yang besar, seperti derek dan alat pengangkat hoist.
Karena
besarnya arus medan sama dengan besarnya arus pada dinamo. Maka belitan atau
gulungan medan terbuat dari kawat kuat yang berukuran cukup besar, sehingga
mampu untuk membawa arus beban. Ukuran kawat yang besar ini membuat gulungan
medan hanya terdiri dari beberapa putaran kawat saja. Perhatikan gambar diagram
dari motor DC seri dibawah ini.
Jumlah arus yang melewati belitan menentukan besarnya torsi poros motor yang dihasilkan. Karena medan seri yang terbuat dari konduktor yang berukuran besar sehingga mampu membawa arus yang besar pula, maka torsi yang dihasilkannya pun juga besar. Misalnya, motor starter yang digunakan untuk menghidupkan mesin sebuah mobil adalah motor seri dan mungkin menarik sampai 500 A ketika memutar poros engkol mesin pada pagi hari yang dingin. Motor seri yang digunakan pada crane atau kerekan listrik dapat menarik arus hingga ribuan ampere selama beroperasi.
Motor seri
dapat beroperasi dengan aman dalam menangani arus yang begitu besar karena
motor ini tidak beroperasi untuk periode yang panjang atau lama. Dalam sebagian
besar aplikasi, motor hanya beroperasi selama beberapa detik. Bayangkan saja,
berapa lama motor starter pada mobil harus beroperasi untuk menghidupkan mesin
mobil.
Prinsip dasar
motor seri mudah dimengerti. Ketika tegangan tersedia, arus mulai mengalir dari
terminal catu daya negatif ke gulungan medan dan dinamo. Pada saat itu dinamo
tidak langsung berputar, dan satu-satunya hambatan pada rangkaian ini adalah
konduktor yang digunakan pada gulungan medan dan dinamo. Dan hal ini membuat
motor menarik sejumlah besar arus dari catu daya. Ketika arus mulai mengalir ke
gulungan medan dan dinamo, akan menimbulkan medan magnet. Dan saat arus yang
mengalir begitu besar, akan menyebabkan kumparan mencapai kejenuhan dan akan
menghasilkan medan magnet terkuat.
Memproduksi
kembali EMF(electromotive force/gaya gerak listrik)
Kekuatan dari
medan magnet memberikan torsi terbesar pada poros angker/armature. Torsi yang
besar menyebabkan angker berputar dengan jumlah daya maksimum. Ketika angker
mulai berputar, maka tegangan akan dihasilkan. Konsep ini sulit dimengerti
karena angker/armature merupakan bagian dari motor saat ini.
Perlu untuk
diingat dari teori-teori dasar magnet, bahwa setiap medan magnet melewati
kumparan maka arus akan dihasilkan. Semakin kuat medan magnet atau semakin
cepat kumparan melewati garis fluks, maka lebih banyak arus yang
dihasilkan/ditimbulkan. Ketika angker mulai berputar, maka akan menghasilkan
tegangan dengan polaritas yang berlawanan dengan yang ada pada power supply.
Tegangan ini disebut tegangan kembali atau counter EMF. Efek keseluruhan dari
tegangan ini adalah hal ini akan mengurangi tegangan supply sehingga gulungan
motor melihat potensi tegangan yang lebih kecil.
Jika motor
seri kehilangan sedikit arus, kecepatan motor akan semakin meningkat. Semakin
mengurangnya arus ini juga berarti semakin mengurangnya torsi motor, sedangkan
kecepatan motor akan semakin meningkat. Karena beban bergerak ketika angker
mulai menambah kecepatan, maka aplikasi hanya akan membutuhkan sedikit torsi
untuk menjaga beban bergerak. Dan ini akan menguntungkan motor karena secara
otomatis mengurangi arus motor ketika beban mulai bergerak. Hal ini juga
berarti mengurangi sedikit penumpukan panas pada motor.
Kondisi
seperti ini dapat menyebabkan masalah jika motor seri kehilangan beban. Beban
bisa saja hilang karena beberapa sebab, seperti poros atau shaft motor patah
misalnya. Ketika hal seperti ini terjadi, arus beban akan jatuh ke minimum,
jumlah tegangan kembali yang ditimbulkan angker akan berkurang. Dan ketika
angker tidak menghasilkan tegangan kembali(EMF back) yang cukup, dan ketika
beban tidak lagi menjadi penahan pada poros motor, angker akan mulai berputar
lebih cepat dan lebih cepat. Ini akan terus meningkatkan kecepatan rotasi
sampai beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi. Ketika angker berputar
dalam kecepatan sangat tinggi dan tidak terkendali, motor tidak akan dapat
bertahan dan akan mengalami kerusakan parah. Kondisi seperti ini disebut
pelarian(runaway). Dan karena itulah mengapa motor DC seri harus memiliki
beberapa jenis proteksi pelarian (runaway protection). Sebuah saklar
sentrifugal dapat dihubungkan ke motor untuk memutus daya(de-energy) kumparan
starter motor jika rpm motor melebihi batas yang telah ditetapkan. Proteksi
dengan sensor juga dapat dilakukan untuk memutus daya rangkaian jika arus drop
atau menurun sementara tegangan penuh tetap mengalir pada motor. Bagian paling
penting untuk diingat tentang motor seri adalah hal sulit untuk mengontrol rpm
atau kecepatan dengan cara eksternal karena kecepatannya tergantung atau
ditentukan dari ukuran beban. (Dalam beberapa motor seri yang lebih kecil,
kecepatan dapat dikontrol dengan memasang rheostat secara seri dengan tegangan
suplai untuk mengontrol tegangan yang masuk ke motor dengan cara resistansi).
Gambar kurva dibawah
ini menunjukkan hubungan antara kecepatan motor seri dengan arus dinamo. Dari
gambar ini bisa terlihat ketika arus rendah, kecepatan motor akan maksimum. Dan
ketika arus meningkat, kecepatan motor akan menurun. Dari kurva ini juga dapat
dilihat bahwa motor seri ini akan mengalami runaway atau pelarian (kecepatan
meningkat tak terkendali) jika arus dinamo turun menjadi nol. (penting untuk
diingat bahwa motor DC yang lebih besar yang biasa digunakan di industri, dalam
setiap kerugian gesekan yang terjadi akan sedikit membatasi kecepatan tertinggi).
Membalik
putaran motor DC seri (forward reverse)
Arah putaran
motor seri ini dapat diubah atau dibalik dengan merubah polaritas salah satu
gulungan baik itu angker atau gulungan medan. Penting untuk diingat bahwa jika
anda hanya mengubah polaritas tegangan, maka itu sama saja dengan mengubah
polaritas dari kedua gulungan (angker dan medan) dan arah putaran motor akan
tetap sama.
Diagram forward reverse motor seri |
Dari gambar
diagram diatas terlihat ketika motor berputar maju(forward), kontak F menutup
dan kontak R tetap terbuka, sehingga menghubungkan catu daya positif dengan
terminal angker A1 dan terminal angker A2 terhubung dengan terminal medan S1
dimana ujung terminal yang satunya (S2) terhubung dengan catu daya negatif.
Sedangkan ketika motor berputar mundur (reverse), kontak R menutup dan kontak F
terbuka, sehingga membalik polaritas angker, dimana A2 kini terhubung dengan
catu daya positif dan A1 terhubung dengan terminal medan S1-S2 yang terhubung
dengan catu daya negatif. Dan dari rangkaian diagram kontrolnya terlihat sama
saja dengan diagram kontrol forward reverse biasanya. Untuk yang belum mengerti
tentang diagram kontrolnya bisa mempelajari artkel saya sebelumnya tentang
“Membalik arah putaran motor 3 fasa (forward reverse)”.
Baca juga
artikel saya selanjutnya “Membalik arah putaran motor capasitor”
#semoga bermanfaat#
0 Response to "Cara Membalik Putaran Motor DC seri"
Post a Comment