Instruksi dasar
Instruksi dasar pemrograman PLC adalah
instruksi – instruksi utama dalam membuat program PLC yang biasanya ditemukan
hampir sama di setiap jenis PLC dari berbagai vendor. Instruksi – instruksi dasar
ini bisa digunakan untuk pemrograman – pemrograman yang sederhana dan tidak
bisa digunakan untuk menangani sistem yang kompleks seperti olah data register,
aritmatika process, logika, shift dan olah data lainnya. Dan untuk device
console module PLC biasanya instruksi – instruksi dasar ini menjadi menu utama
pemrograman.
Instruksi dasar dalam pemrograman PLC
memerlukan pemahaman yang tinggi karena instruksi – instruksi lanjut (applied
instruction) selalu memerlukan perintah dari instruksi – instruksi dasar.
PLC siapapun vendornya selalu memiliki
instruksi dasar yang jika ditransfer ke bentuk format pemrograman dari vendor
lainnya, maka hasilnya adalah sama atau hampir sama tergantung dari format
penulisan masing-masing instruksi dasar tersebut.
Jadi bisa dikatakan disini bahwa bahasa
pemrograman PLC pada dasarnya adalah sama dalam logikanya, sehingga bagi seseorang
yang memerlukan pengetahuan tentang bahasa pemrograman PLC cukup menguasai 1
bahasa dari berbagai bahasa pemrograman PLC yang ada di pasaran. Jika dalam
prakteknya PLC yang digunakan tidak sesuai dengan bahasa pemrograman yang telah
dikuasainya, maka hanya butuh waktu yang singkat untuk mensosialisasikan
instruksi – instruksi dari masing masing vendor PLC. Tentu saja instruksi dari
kedua vendor PLC harus dicari kesamaannya masing-masing dan perbedaan hanya
terfokus pada format penulisannya saja.
Bahkan untuk vendor-vendor tertentu instruksi
yang digunakan kebanyakan sama dengan instruksi pemrograman dari vendor lain,
tujuannya adalah untuk mempermudah user dalam mempercepat penguasaan bahasa
pemrograman dari vendor yang berbeda, sehingga user tidak tergantung dari 1
vendor PLC saja. Untuk mengetahui apa saja instruksi dasar pemrograman PLC itu
bisa anda buka artikel ini memahami logika ladder dan artikel
pelengkapnya instruksi-instruksi dalam ladder diagram dan mnemonic.
Device Detail pada Pemrograman PLC Mitsubishi
a)
Input
Device dalam pemrograman : X
Merepresentasikan device input secara fisik dari PLC
Hanya tersedia dalam bentuk kontak NO dan NC
Penomoran device : Octal X0 s/d X7, X10 s/d X17 dst ( untuk PLC type FX--) dan Hexa X00 s/d X0F, X10 s/d X1F dst (untuk PLC type A--)
Merepresentasikan device input secara fisik dari PLC
Hanya tersedia dalam bentuk kontak NO dan NC
Penomoran device : Octal X0 s/d X7, X10 s/d X17 dst ( untuk PLC type FX--) dan Hexa X00 s/d X0F, X10 s/d X1F dst (untuk PLC type A--)
b)
Output
Device dalam pemrograman : Y
Merepresentasikan device output secara fisik
dari PLC
Tersedia dalam bentuk kontak NO, NC, dan Coil
output
Penomoran device : Octal Y0 s/d Y7, Y10 s/d Y17
dst ( untuk PLC type FX--) dan Hexa Y00 s/d Y0F, Y10 s/d Y1F dst (untuk PLC
type A--)
c)
Auxiliary relay
Device dalam pemrograman : M
Sebagai relay internal dalam pemrograman,
sebagai relay diagnosis dan latch relay.
Tersedia dalam bentuk kontak NO, NC, dan Coil
output
Penomoran device : decimal misal M0 s/d M9, M10
s/d M19 dst
d)
State relay
Kode dalam pemrograman : S
Sebagai relay internal dalam pemrograman,
sebagai relay diagnosis dan latch relay.
Tersedia dalam bentuk kontak NO, NC, dan Coil
output
Penomoran device : decimal misal S0 s/d S9, S10
s/d S19 dst
e)
Pointers
Kode dalam pemrograman : P
Untuk mengontrol aliran program (Program Flow
Control) instruksi CJ dan CALL.
Dimunculkan pada sebelah kiri busbar ketika
program dalam format ladder.
Penomoran device : decimal misal P0 s/d P9, P10
s/d P19 dst.
f)
Konstanta K
Kode dalam pemrograman : K
Mengidentifikasi nilai decimal (konstant) dari
timer, counter dan instruksi lanjut.
Tersedia nilai : untuk data 16 bit : -32.768
s/d +32.768 dan untuk data 32 bit : -2.147.483.648 s/d +2.147.483.648
g)
Konstanta H
Kode dalam pemrograman : H
Mengidentifikasi nilai hexadecimal dari
instruksi lanjut tertentu.
Tersedia nilai : 0 s/d 9 dan A s/d F
(bilangan hexadecimal)
0 s/d FFFF (16 bit)
0 s/d FFFFFFFF (32 bit)
0 s/d FFFF (16 bit)
0 s/d FFFFFFFF (32 bit)
h)
Timer
Kode dalam pemrograman : T
Menunjukkan lama waktu tertentu.
Tersedia dalam bentuk kontak NO, NC, dan Coil Output.
Penomoran dalam decimal : T0 s/d T9, T10 s/d T19
dst.
i)
Counter
Kode dalam pemrograman : C
Untuk menghitung pulsa.
Tersedia dalam bentuk kontak NO, NCm dan Coil
output.
Penomoran dalam decimal : T0 s/d T9, T10 s/d T19
dst.
j)
Data register
Kode dalam pemograman : D
Sebagai device penyimpan data numeric dalam
bentuk 16 dan 32 bit.
Tersedia dalam berbagai jenis register seperti
latch, general, diagnostic, file, ram file dan external register.
Penomoran device : decimal misal D0 s/d D9, D10
s/d D19 dst.
Bisa juga digunakan secara tidak langsung untuk
mensetting counter dan timer.
0 Response to " Instruksi Dasar Pemrograman PLC"
Post a Comment