PLC adalah perlatan/device yang
penggunannya dapat memprogram untuk menghasilkan serentetan atau urutan dari
sebuah event atau kejadian. Kejadian atau event ini diperoleh dari sebuah
triger ( input ON dan OFF) yang diterima oleh PLC, kemudian PLC mentransfer kejadian
tersebut ke bahasa yang dia kenal (bahasa PLC). Berdasarkan logika program yang
ada PLC mengolah data input dan memberikan hasil berupa output yang identik
dengan logika ON dan OFF. Hasil output PLC ini akan mengaktifkan atau
sebaliknya dari peralatan listrik yang terhubung ke output PLC.
Baru- baru
ini saya telah memberikan penjelasan tentang dasar dasar relay yaitu
bagaimana peranan relay dalam sistem kontrol, dan di sini akan di bahas
hubungan antara relay dan PLC sebagai sama – sama device kontrol.
PLC mengambil sistem kerja dari relay
dimana ada coil (termasuk instruksi – intruksi) dan kontak yang mencerminkan
kondisi dari coil/intruksi tersebut, jka coil atau instruksi itu aktif maka
kontak – kontaknya akan berubah status. Tetapi PLC adalah sebuah device
terprogram sehingga kemampuannya dalam menyediakan data – data , mengolah,
menghitung, dan kecepatan prosesnya tidak bisa disamakan dengan relay. Karena
PLC bekerja berdasarkan sistem olah data electronic yang mampu memberikan
aternative olah data seperti angka ,timer, counter, register,dan lain-lain,
sedangkan relay bekerja berdasarkan sistem kerja electromagnetik yang terbatas
pada pengkondisian on – off saja.
PLC juga menyediakan kontak – kontak
yang tak terbatas jumlahnya untuk setiap coil outputan, dan tentu saja jumlah
kontak ini menjadi relatif terbatas sesuai kemampuan memory dari PLC itu
sendiri. Kemampuannya dalam mengolah data terprogram inilah yang menyebabkan
PLC menjadi device paling utama dalam sebuah sistem automatisasi, sedangkan
relay akan tetap dipergunakan sebagai device pendukungnya.
Jika
diasosiasikan lebih lanjut maka PLC adalah kumpulan dari banyak sekali relay
(coil/instruksi output dan kontak) yang satu sama lain akan saling berhubungan
sesuai dengan program yang telah disimpan membentuk urutan dari sebuah
kejadian/proses yang datang dari inputan PLC dan menghasilkan output program
yang mengatur kondisi on/off dari device outputan PLC itu sendiri.
Kelebihan
PLC :
1. Simpel dalam
bentuk dan ukurannya
Dengan
menggunakannya sistem kontrol PLC maka hanya dibutuhkan box control dengan size
yang lebih kecil dibanding dengan menggunakan sistem kontrol relay.
2. Mudah dalam
proses perangkaiannya
Karena
menggunakan sistem kontrol yang terprogram, maka perangkaian untuk semua device
I/O hanya dilakukan sekali dan susunan diagram garis sistem kontrolnya sangat
mudah untuk dirangkai walaupun oleh seorang pemula sekalipun.
3. Menghemat waktu
modifikasi
Perubahan
alur kontrol tidak merubah rangkaian I/O pada PLC karena hanya merubah program
saja, sedangkan pada kontrol relay harus merubah rangkaian kabel yang sangat
rumit dan memakan waktu lama. Dalam aktualnya sebuah sistem kontrol tidak bisa
dituangkan dalam sebuah program jadi yang dijamin akan berjalan sebagaimana
mestinya, tetapi membutuhkan trial dan error sampai dicapai sebuah hasil
program yang memuaskan. Hanya dengan merubah program saja tentu perubahan
menuju sistem kontrol yang memuaskan tidak terlalu rumit. Jika menggunakan
kontrol relay dengan sistem kontrol yang komplex bisa dipastikan tidak akan
mungking bisa mengejar schedule yang telah ditetapkan untuk mencapai sistem
kontrol yang memuaskan.
4. Flexible
Sistem
kontrol PLC sangat flexible terhadap perubahan dan modifikasi sistem yang
dikontrolnya, bahkan penambahan I/O atau device sangat memungkinkan tergantung
dari persyaratan hardware PLC itu sendiri. Bahkan PLC maupun link dengan sistem
lain yang memenuhi persyaratan tertentu seperti robot, touch panel dan aplikasi
program komputer.
5. Mudah dalam
pemeliharaan dan penemuan masalah
Karena tidak
tergantung pada relay, maka pemeliharaannya terbatas pada terminal I/O, backup
data, battery dan pengkondisian suhu dimana PLC ditempatkan. Untuk kontrol
relay, maka harus dilakukan secara rutin inspeksi terhadap semua relay yang
terpasang karena mudah sekali terganggu dengan adanya polusi logam ringan yang
sering menutupi kontak – kontak relay. Pelacakan terhadap trouble yang terjadi
juga sangat mdah karena bisa dimonitoring lewat komputer.
6. Ekonomis
Untuk
mengontrol mesin – mesin yang melibatkan servo motor, timer bertingkat, counter
bertingkat, robot, touch panel, data register dan sejenisnya maka penggunaanya PLC
sangat ekonomis dibanding dengan menggunakan kontrol konvensional yang kadang –
kadang tidak sanggup untuk mengontrol sistem yang kompleks.
thanks gan infonya sangat membantu. PLC vs Relay itu mirip" EFI vs Karburator yah =p
ReplyDeleteABER Hidrolik, COCOK untuk DUMP TRUCK, CRANE, dan ALAT-ALAT INDUSTRI.
Pemasangan yang Mudah dan TOP Kualitas menjadikan ABER solusi hidrolik untuk semua kebutuhan Anda.
Contact Person : 02154394750 / 081283223090
ABER@densuko.co.id
ABER Hidrolik Indonesia
!!Kualitas Pompa yang Baik Menentukan Produktivitas Anda!!
ganti ABER sekarang
THANKS INFONYA GAN.. SALING MENAMBAH ILMU.. KUNJUNGI BLOG SAYA UNTUK PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL KHUSUSNYA PLC PROGRAMMER HANYA DI Gagalenyilih.com
ReplyDelete
ReplyDeletewww.harga-genset.com menjual jual genset murah berkualitas, silahkan hubungi kami untuk kebutuhan genset
Baca : Belajar PLC Gratis Seperti Kursus Beserta Pemrogramannya
ReplyDelete