Pengertian Histeresis

Apa yang dimaksud histeresis itu? Histeresis merupakan perilaku atau sifat dari sebuah sistem dimana sebuah sistem tersebut gagal untuk kembali ke keadaan semula atau sebelumnya, setelah penyebab dari perubahan-perubahan tersebut dihilangkan. Mungkin analogi sederhana dari histeresis ini bisa dijelaskan dengan tindakan mekanik dari toggle switch (saklar tuas lock) ; ketika kita menekan tuas dari saklar, maka posisi saklar akan berubah entah dari on ke off atau dari off ke on. Dan meskipun sumber penyebab posisi saklar tersebut kita hilangkan (tangan kita tidak lagi menekan tuas saklar), saklar tersebut akan tetap pada posisinya dan tidak kembali ke keadaan yang semula. Lalu untuk menjelaskan tidak adanya sifat atau perilaku histerisis dapat digambarkan dengan aksi atau tindakan menekan push button switch (unlock) secara sesaat kemudian kita lepaskan tangan kita (tidak lagi menekan), maka sistem push button tersebut dengan segera dan sepenuhnya kembali ke keadaan atau posisi sebelumnya tanpa ada perilaku mengunci (latch). Dan thyristor adalah komponen semikonduktor yang menunjukkan perilaku histeresis.


http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Histeresis.html

Transistor bipolar (BJT), transistor efek medan (JFET), dan MOSFET adalah device atau perangkat yang non-histeris. Artinya semua perangkat ini tidak mempunyai sifat untuk mengunci (latch) sebuah keadaan setelah dirangsang oleh tegangan atau sinyal arus. Sedangkan thyristor adalah perangkat semikonduktor yang cenderung tetap “on” setelah diaktifkan dan cenderung tetap “off” setelah dimatikan, bahkan setelah pemicu perubahan keadaan itu diambil atau dihilangkan. Dengan demikian thyristor berguna sebagai perangkat switching on/off – seperti toggle switch – dan tidak dapat digunakan sebagai penguat sinyal analog.

Thyristor dibangun dengan menggunakan teknologi yang sama dengan transistor bipolar (BJT),  bahkan thyristor biasa dianalsis sebagai rangkaian yang terdiri dari sepasang transistor. Lalu bagaimana bisa device atau perangkat histeris (thyristor) dibuat dari perangkat non-histeris (transistor)? Jawaban atas pertanyaan ini adalah dengan umpan balik positif (positive feedback), yang juga dikenal sebagai umpan balik regeneratif (regenerative feedback). Perlu untuk diingat, umpan balik itu adalah kondisi dimana presentase dari sinyal output diberikan atau diterapkan kembali ke input dari perangkat yang memperkuat. Disisi lain, umpan balik positif menyebabkan output penguat cenderung “jenuh” (saturation). Dalam kasus thyristor kecenderungan jenuh ini sama dengan perangkat yang ingin tetap on setelah diaktifkan dan tetap off setelah dimatikan atau dinonaktifkan.

Semoga artikelnya bermanfaat. Pada artikel selanjutnya kita akan mencoba untuk membahas beberapa jenis thyristor, seperti DIAC, SCR, dan TRIAC .

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Pengertian Histeresis"