Sebelum mulai belajar mengukur ampere motor
listrik, anda harus tahu, apa sih tujuan mengukur ampere / arus motor listrik
itu? Perlu anda ketahui, semua peralatan listrik itu mempunyai life time. Namun
ada beberapa hal atau sebab yang bisa memperpendek life time atau umur dari
peralatan listrik tersebut. Oleh karena itu perlunya perawatan dan pengawasan
secara berkala untuk memperpanjang umur dari peralatan listrik tersebut. Begitu
juga dengan motor listrik, tidak selamanya akan beroperasi dengan normal,
adakalanya motor listrik akan mengalami kerusakan, baik itu kerusakan berat
atau ringan. Dan dengan mengukur arus atau ampere yang mengalir pada motor, akan dapat diketahui motor tersebut dalam
keadaan normal, atau tidak normal. Dari hasil pengukuran ini, akan dilakukan
pengecekan pada motor yang beroperasi dengan arus yang tidak normal. Sehingga
kerusakan motor pun dapat dicegah atau dihindari.
Untuk mengetahui atau mengukur arus
listrik(ampere) yang mengalir pada beban, bisa digunakan alat ukur ampere meter
yang dipasang secara seri. Namun pengukurannya akan menyulitkan dan mengganggu
pengoperasian motor atau mesin, karena dalam pemasangannya diperlukan
penyambungan dengan rangkaian. Pengukuran dengan ampere meter ini lebih cocok
bila alat ukurnya dipakai secara permanen pada rangkaian tersebut. Dan untuk
pengukuran yang lebih mudah dan lebih flexible akan lebih baik pengukurannya
menggunakan clamp meter atau yang biasa disebut tang ampere. karena penggunaan tang
ampere ini lebih mudah disesuaikan dalam melakukan pengukurannya, dan tanpa
mengganggu rangkaian tersebut.
Berikut ini contoh cara menggunakan tang ampere
untuk mengukur arus beban motor listrik 3 fasa.
1.
Putar selector
switch pada skala ampere, lihat kapasitas ampere pada MCB atau pada beban untuk
menghindari ampere beban lebih besar dari skala ampere pada alat ukur. (ingat :
arus beban yang lebih tinggi dari skala alat ukur dapat merusak alat ukur).
2.
Pasang tang ampere
pada salah satu kabel fasa tersebut. Lihat seperti pada gambar 2 diatas. pengambilan
kabel pengukuran bisa setelah kontaktor dan OCR(over current relay) ataupun
sebelum kontaktor. Anda bisa juga mengukurnya dari sebelum MCB asalkan tidak
ada percabangan beban(pararel).
3.
Angka hasil
pengukuran arus akan keluar di monitor tang ampere. Gambar nomor 3.
4.
Ukur semua atau
ketiga kabel fasa tersebut (R, S, T).
Dari hasil pengukuran RST tersebut batas
toleransi perbedaan antar fasa adalah +0,5 A ~ -0,5A . Jika perbedaan hasil
pengukuran antar fasa lebih besar dari itu, maka perlu pengecekan lebih lanjut
karena hal itu juga merupakan abnormal. Hal ini terjadi akibat beberapa sebab,
seperti:
-
Tegangan listrik RST
tidak seimbang, bisa juga disebabkan dari kontaktor, kabel, MCB, ataupun memang
dari sumber PLN.
-
Isolasi belitan
motor yang sudah jelek, mungkin disebabkan karena sudah lewat lifetime, panas,
dan lain-lain.
-
Hambatan atau
impedansi(Z) dari belitan motor yang tidak seimbang.
Jika dari hasil pengukuran arus atau ampere
lebih tinggi dari arus nominal yang tertera pada nameplate motor. maka dalam kondisi
ini akan sangat berbahaya atau mengancam motor, karena hal ini menyebabkan
panas yang bisa berakibat kebakaran pada belitan motor. Kebanyakan hal seperti
ini terjadi karena :
-
Bearing seret atau
aus, hal ini kemungkinan disebabkan karena; life time, panas, kopling beban
tidak center, impeller tidak ballance, dan lain-lain.
-
Beban terlalu berat
(overload), disebabkan karena, jammed/macet/menyumbat, daya motor terlalu kecil
(salah pilih motor),
-
Phase loss(hilangnya salah satu fasa),
kebanyakan hal ini terjadi karena rusaknya kontak utama pada kontaktor, namun
biasanya juga terjadi karena diakibatkan dari sumber PLN yang terputus. Memang sebab
ampere motor naik karena phase losses jarang terjadi namun phase loss inilah
yang sangat berbahaya pada motor, karena kerusakan motor yang disebabkan hilangnya
salah satu tegangan fasa ini(phase loss) tidak bisa diperkirakan/diduga oleh
mekanik. Ketika salah satu tegangan fasa hilang maka dengan seketika ampere
motor akan naik dengan drastis, dan dengan seketika pula belitan motor akan
terbakar/terputus. Maka dari itu pentingnya sebuah pengaman motor, seperti OCR(Over
Current relay) untuk mematikan sistem instalasi motor jika terjadi over
current/arus lebih.
Untuk mengetahui apa yang menyebabkan arus atau
ampere yang begitu tinggi, maka diperlukan pengecekan satu-persatu. Berikut ini
adalah langkah-langkah yang harus diambil bila hasil pengukuran ampere motor
abnormal (ampere tinggi /over current):
1.
Matikan motor atau
mesin, matikan juga MCB motor tersebut demi keselamatan.
2.
Cek sumber tegangan
RST yang masuk ke motor,(gunakan ohm meter untuk mengetahui kondisi kontaktor,
kabel, dan motor), jika tidak ada masalah dengan sumber tegangan motor, dan
motor, lanjutkan dengan mengecek sebab-sebab mekanis,
3.
Lepaskan motor dari
beban (seperti; mesin, impeller, pompa, kompresor, atau beban-beban motor lainnya).
4.
Jalankan motor tanpa
beban secara manual dengan tangan, apa putaran motor seret atau terdengar suara
bearing yang rusak. Kerusakan bearing yang tidak terlalu parah, tidak akan
mengeluarkan suara yang keras, sehingga diperlukan alat bantu stetoskop. Jika
tidak punya stetoskop, coba jalankan motor tanpa beban dengan tegangan listrik
secara hati-hati (awas bahaya putaran motor). lalu perhatikan suara motor
kembali, panas pada body motor, dan ampere motor yang tanpa beban ini. jika
tidak ada masalah di motor, lanjutkan pengecekan pada beban atau mesin.
5.
Pengecekan beban ini, tidak bisa dijelaskan
secara rinci karena tergantung dari jenis beban.
-
Jika pada beban
impeller, apakah impellernya seimbang? perlu diketahui, impeller yang tidak
seimbang mengakibatkan motor panas, bearing rusak dan arus meningkat.
-
Jika pada beban
conveyor,apakah jalannya conveyor berat? apakah conveyornya tidak macet,? Apa
jalannya conveyor tidak terhambat oleh suatu benda? apa bearing-bearing roll
conveyor dalam kondisi baik?
-
Jika pada beban
pompa, apa pompa jalannya lancar dan tidak berat? Apa kopling motor dengan
pompa center? Dan lain sebagainya.
-
Pengecekan yang sama
juga diperlukan pada beban-beban yang lain. Perlu diingat, semakin berat beban
untuk berputar, berarti semakin besar daya yang dibutuhkan, Dan dengan daya
yang dibutuhkan semakin besar(P) dan dengan tegangan(V) dan faktor daya(cos φ) yang
tetap, maka ampere/arus listriklah(I) yang meningkat. Ingat rumus daya aktif, P
= V . I . cos φ .
Sampai disini artikel tentang pengukuran ampere
motor listrik-nya. Semoga bisa bermanfaat. Baca juga artikel yang lainnya
tentang “menghitung arus, daya, kecepatan, dan torsi motor”.
mohon infonya ya. saya sangat awam kelistrikan. saya ingin mrubah arus as 300 watt 220 v ke dc 311 v untuk menghidupkan motor dc.apakah ini sudah sesuai?bagaimana saya bisa menghitung ampere pada motor tsb?dan bagaimana menghitu penggunaan vac inverter ke dc agar sesuai.termakasih
ReplyDeleteMUARA TEKNIK ELEKTRIK
ReplyDeleteTransformator & Automation System
Kami Supplier Vfd Inverter dengan Merk EASYDRIVE,berikut type yang tersedia :
- MINI-S 0.75 KW sampai dengan 1.5 KW 220Vac 1 Phase
- Mini-L 0.75 KW sampai dengan 2.2 KW 380Vac 3 Phase
- CV3100 0.75 KW sampai dengan 2.2 KW 220Vac 1 Phase
- CV3100 0.75 KW sampai dengan 630 KW 380Vac 3 Phase
- GT200 5.5 KW sampai dengan 280 KW 380Vac 3 Phase
Garansi 1 tahun.
Gratis antar area Jabodetabek, Cikarang dan Karawang.
Muara Teknik Elektrik
Transformer & Automation System
www.mtelektrik.id
Saepul anwar, S.kom (Official Sales & Marketing)
0852-1552-5453
saepul@mtelektrik.id
Office : Jl. Raya Narogong No.KM. 11, RT.002/RW.010, Bantargebang, Kota Bks, Jawa Barat 17151
Workshop : Kp. Ciketing RT. 001/002 kelurahan. Sumur batu, RT.004/RW.002,
kecamatan, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat 17151