Belajar Dasar PLC


PLC adalah perlatan/device yang penggunannya dapat memprogram untuk menghasilkan serentetan atau urutan dari sebuah event atau kejadian. Kejadian atau event ini diperoleh dari sebuah triger ( input ON dan OFF) yang diterima oleh PLC, kemudian PLC mentransfer kejadian tersebut ke bahasa yang dia kenal (bahasa PLC). Berdasarkan logika program yang ada PLC mengolah data input dan memberikan hasil berupa output yang identik dengan logika ON dan OFF. Hasil output PLC ini akan mengaktifkan atau sebaliknya dari peralatan listrik yang terhubung ke output PLC.
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/06/plc.html

Baru- baru ini saya telah memberikan penjelasan tentang dasar dasar relay yaitu bagaimana peranan relay dalam sistem kontrol, dan di sini akan di bahas hubungan antara relay dan PLC sebagai sama – sama device kontrol.
PLC mengambil sistem kerja dari relay dimana ada coil (termasuk instruksi – intruksi) dan kontak yang mencerminkan kondisi dari coil/intruksi tersebut, jka coil atau instruksi itu aktif maka kontak – kontaknya akan berubah status. Tetapi PLC adalah sebuah device terprogram sehingga kemampuannya dalam menyediakan data – data , mengolah, menghitung, dan kecepatan prosesnya tidak bisa disamakan dengan relay. Karena PLC bekerja berdasarkan sistem olah data electronic yang mampu memberikan aternative olah data seperti angka ,timer, counter, register,dan lain-lain, sedangkan relay bekerja berdasarkan sistem kerja electromagnetik yang terbatas pada pengkondisian on – off saja.
PLC juga menyediakan kontak – kontak yang tak terbatas jumlahnya untuk setiap coil outputan, dan tentu saja jumlah kontak ini menjadi relatif terbatas sesuai kemampuan memory dari PLC itu sendiri. Kemampuannya dalam mengolah data terprogram inilah yang menyebabkan PLC menjadi device paling utama dalam sebuah sistem automatisasi, sedangkan relay akan tetap dipergunakan sebagai device pendukungnya.
Jika diasosiasikan lebih lanjut maka PLC adalah kumpulan dari banyak sekali relay (coil/instruksi output dan kontak) yang satu sama lain akan saling berhubungan sesuai dengan program yang telah disimpan membentuk urutan dari sebuah kejadian/proses yang datang dari inputan PLC dan menghasilkan output program yang mengatur kondisi on/off dari device outputan PLC itu sendiri.
Kelebihan PLC :
1.      Simpel dalam bentuk dan ukurannya
Dengan menggunakannya sistem kontrol PLC maka hanya dibutuhkan box control dengan size yang lebih kecil dibanding dengan menggunakan sistem kontrol relay.
2.      Mudah dalam proses perangkaiannya
Karena menggunakan sistem kontrol yang terprogram, maka perangkaian untuk semua device I/O hanya dilakukan sekali dan susunan diagram garis sistem kontrolnya sangat mudah untuk dirangkai walaupun oleh seorang pemula sekalipun.
3.      Menghemat waktu modifikasi
Perubahan alur kontrol tidak merubah rangkaian I/O pada PLC karena hanya merubah program saja, sedangkan pada kontrol relay harus merubah rangkaian kabel yang sangat rumit dan memakan waktu lama. Dalam aktualnya sebuah sistem kontrol tidak bisa dituangkan dalam sebuah program jadi yang dijamin akan berjalan sebagaimana mestinya, tetapi membutuhkan trial dan error sampai dicapai sebuah hasil program yang memuaskan. Hanya dengan merubah program saja tentu perubahan menuju sistem kontrol yang memuaskan tidak terlalu rumit. Jika menggunakan kontrol relay dengan sistem kontrol yang komplex bisa dipastikan tidak akan mungking bisa mengejar schedule yang telah ditetapkan untuk mencapai sistem kontrol yang memuaskan.
4.      Flexible
Sistem kontrol PLC sangat flexible terhadap perubahan dan modifikasi sistem yang dikontrolnya, bahkan penambahan I/O atau device sangat memungkinkan tergantung dari persyaratan hardware PLC itu sendiri. Bahkan PLC maupun link dengan sistem lain yang memenuhi persyaratan tertentu seperti robot, touch panel dan aplikasi program komputer.
5.      Mudah dalam pemeliharaan dan penemuan masalah
Karena tidak tergantung pada relay, maka pemeliharaannya terbatas pada terminal I/O, backup data, battery dan pengkondisian suhu dimana PLC ditempatkan. Untuk kontrol relay, maka harus dilakukan secara rutin inspeksi terhadap semua relay yang terpasang karena mudah sekali terganggu dengan adanya polusi logam ringan yang sering menutupi kontak – kontak relay. Pelacakan terhadap trouble yang terjadi juga sangat mdah karena bisa dimonitoring lewat komputer.
6.      Ekonomis

Untuk mengontrol mesin – mesin yang melibatkan servo motor, timer bertingkat, counter bertingkat, robot, touch panel, data register dan sejenisnya maka penggunaanya PLC sangat ekonomis dibanding dengan menggunakan kontrol konvensional yang kadang – kadang tidak sanggup untuk mengontrol sistem yang kompleks.


#semoga bermanfaat#


Subscribe to receive free email updates:

4 Responses to "Belajar Dasar PLC"

  1. thanks gan infonya sangat membantu. PLC vs Relay itu mirip" EFI vs Karburator yah =p

    ABER Hidrolik, COCOK untuk DUMP TRUCK, CRANE, dan ALAT-ALAT INDUSTRI.
    Pemasangan yang Mudah dan TOP Kualitas menjadikan ABER solusi hidrolik untuk semua kebutuhan Anda.

    Contact Person : 02154394750 / 081283223090
    ABER@densuko.co.id
    ABER Hidrolik Indonesia

    !!Kualitas Pompa yang Baik Menentukan Produktivitas Anda!!
    ganti ABER sekarang

    ReplyDelete
  2. THANKS INFONYA GAN.. SALING MENAMBAH ILMU.. KUNJUNGI BLOG SAYA UNTUK PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL KHUSUSNYA PLC PROGRAMMER HANYA DI Gagalenyilih.com

    ReplyDelete

  3. www.harga-genset.com menjual jual genset murah berkualitas, silahkan hubungi kami untuk kebutuhan genset

    ReplyDelete