MEMBUAT SISTEM KONTROL RELAY
Setelah kita
belajar dan tahu dasar – dasar relay tentang apa itu relay dan fungsi
relay yang memegang peranan penting dalam sebuah sistem kontrol. Maka saya akan
menunjukkan bagaimana membuat sistem kontrol relay sederhana
dengan kontak NO relay digunakan sebagai interlock/pengunci setelah tombol push
button On ditekan. interlock berfungsi agar relay tersebut dalam kondisi
ON/aktif terus meskipun tombol push button On dilepas. Dan relay tersebut baru
OFF/mati bilamana tombol push button Off ditekan.
Gambar diatas adalah gambar rangkaian kontrol berbasis
relay, dimana jika tombol PB On ditekan maka lampu akan menyala terus walaupun
tombol dilepas (tidak di tekan lagi). Untuk mematikan lampu harus ditekan
tombol PB Off. Dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
a)
Jika PB On ditekan, maka
akan mengalir arus ke coil relay sehingga relay bekerja. Karena lampu pararel
dengan coil relay, maka lampu akan menyala.
b)
Semua kontak – kontak relay
akan berubah status, sehingga terminal relay No. 9 dan 5 menjadi close
(terhubung).
c)
Kontak ini akan mengunci
(interlock) tombol PB On (kontak 5 – 9 pararel dengan tombol ini), sehingga
walaupun PB On tidak ditekan lagi, maka arus akan tetap mengalir ke coil relay
melalui terminal 5 – 9. Dalam hal ini lampu akan tetap menyala.
d)
Untuk mematikan coil dan
lampu, maka tombol PB Off ditekan, sehingga coil menjadi tidak bekerja. Dalam
hal ini kontak 5 – 9 menjadi terbuka dan lampu akan mati.
Jika rangkaian kontrol elektromagnetik relay tersebut dibuat
diagram segaris, maka gambarnya adalah sebagai berikut :
Langkah – langkah untuk merangkai/membuat rangkaian kontrol relay
:
a)
Buat sketch awal atau
flow-chart dari sistem kontrol yang diinginkan
b)
Buat diagram segaris yang
menggambarkan urutan proses yang dikehendaki
c)
Dari diagram garis tersebut
tuliskan pengkodean/labeling dari setiap titik untuk mempermudah dalam membuat
rangkaian relay-nya.
d)
Analisa diagram segaris
tersebut, dan buat analisis kegagalan-nya.
e)
Perbaiki dan analisis
kembali sampai dicapai sebuah keputusan akhir dari sistem kontrol yang
diinginkan.
f)
Kumpulkan semua peralatan
dan material yang dibutuhkan.
g)
Mulailah merangkai sistem
kontrol berdasar gambar diagram segaris dimulai dari sisi atau bagian yang
terdekat dengan sumber daya (power supply) dan atau yang termudah menurut si
perangkai.
h)
Pelabelan kabel di ujung
scunt harus sesuai dengan pelabelan pada diagram segaris
i)
Setelah semua terangkai
sesuai diagram segaris, check kembali secara menyeluruh dengan peralatan yang
memadai.
j)
Jika yakin tidak ada
kesalahan ujicoba pengecekannya dengan memberikan sumber tegangan. Check dan
yakin-kan bahwa rangkaian sudah benar dan tidak ada kesalahan.
k)
Dokumentasikan semua
gambar, schedule pembuatan, estimasi biaya dan waktu, problem dan counter
measure serta semua hal-hal yang memang harus didokumentasikan.
#semoga bermanfaat#
apakah sama untuk cara wiring relay dengan cara wiring kontaktor? Lalu nomor terminalnya bagaimana?
ReplyDeleteBagi yg butuh...
ReplyDeleteJasa Wiring & Rakit Panel Area JABODETABEK, Silahkan Hubungi 085777839042